Kibar Bendera Indonesia Salam Kebangsaan Untuk Seluruh Pemuda-Pemudi Republik Indonesia dimanapun berada, baik yang sedang berada diantara Sabang Sampai Merauke atau yang sedang berada diManca Negara. Salam Persaudaraan, Jangan kita biarkan negara manapun untuk mengusik aset kebudayaan kita, karena bagaimanapun itu adalah milik negara kita yang harus kita pertahankan. Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman.... Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita


Malingsia Tidak Beretika
Sampaikan ke semua tenaga kerja Indonesia terutama yang bekerja di MALINGSIA agar :
1. Tidak memberikan resep makanan Asli Indonesia ke Orang orang MALINGSIA.
2.Jangan menyumbangkan tarian atau apapun yang berbau budaya asli Indonesia pada orang MALINGSIA.
3. Jangan bermain musik Tradisional Indonesia Pada Orang MALINGSIA.
Kita semua telah tau bahwa Negara satu itu adalah NEGARA TAK BERETIKA, NEGARA PLAGIAT MURNI Negara tanpa kreativitas, tak mau dan tak mampu menciptakan karya, Jadi mulai saat ini sebaiknya kita berhati hati menyajikan sesuatu yang asli budaya Indonesia pada negara MALINGSIA dan mari sejak sekarang sebut negara itu dengan sebutan MALINGSIA bukan MALAYSIA, Berapa banyak budaya Indonesia direbut? Masih tegakah budaya kita di Maling?

Kami Bukan Ciplak Kok, Cuma Mencontek Aja !

Kami Bukan Ciplak Kok, Cuma Mencontek Aja !

Politik Malaysia Sekarang Sangat Jelek

Anwar Ibrahim meminta agar Indonesia membedakan pandangan umum rakyat Malaysia terhadap Indonesia dengan sikap yang diambil Pemerintah Malaysia.

"Politik (Malaysia) sekarang sangat jelek dan sentimen rakyatnya harus dididik. Orang Malaysia bukannya tidak peduli dengan apa yang terjadi, tetapi dia tidak tahu karena media tidak memberitakan sama sekali," kata tokoh yang pernah dipenjarakan semasa Mahathir Mohamad berkuasa itu.


Oleh karena tidak diberitakan media, kalaupun diberitakan sangat kecil porsinya, tambah Anwar, rakyat Malaysia tidak tahu apa yang terjadi sehingga sering kali menganggap mengapa rakyat Indonesia begitu cemburu dengan keberhasilan Malaysia. "Bukan itu soalnya," tegasnya.

Dia mengajak seluruh rakyat Indonesia maupun rakyat Malaysia untuk memiliki pemahaman mendalam mengenai saudara dan tetangganya itu, sebagaimana dimiliki para tokoh kedua negara pada masa lalu. "Isu menjadi panas justru karena keadaan sudah gawat. Sudah hilang rasa kasih sebagai tetangga, sahabat, sehingga isu yang kecil pun menjadi panas," kata tokoh oposisi itu.

Anwar menyesalkan sikap elite politik di Malaysia yang seolah-olah hanya kenal Indonesia dari para pekerja kasar dan pekerja tanpa izin. "Kita lupa, kita kenal Indonesia dari tokoh-tokoh besar, para sastrawan besar, Soekarno-Hatta. Tidak ada penyair Malaysia yang bisa menandingi Khairil Anwar dan Rendra sampai sekarang ataupun karya-karya pujangga itu. Ini masalah politik yang dangkal. Bagi mereka soal itu tak penting," jelasnya.

Anwar pun dengan panjang lebih mengutarakan bagaimana tergantungnya Malaysia kepada Indonesia pascamendapatkan kemerdekaan pada 1957. Ketika itu, puluhan ribu dokter, ahli teknik, guru dari Indonesia didatangkan untuk meningkatkan kemampuan warga Melayu yang jauh ketinggalan dari warga China.

"Ini yang selalu saya ingatkan di Malaysia. Janganlah kasus TKI menghapuskan sejarah. Malaysia pernah sangat tergantung pada Indonesia. Harus ada keseimbangan," tuturnya.

Rendah hati

Ditegaskan, Malaysia bisa tetap banyak belajar dari Indonesia dalam banyak hal, bukan hanya demokrasi dan reformasi. Indonesia juga bisa belajar dari Malaysia dalam meletakkan sistem makro- ekonomi yang lebih meyakinkan. "Kedua-duanya harus belajar untuk lebih rendah hati dan bersungguh-sungguh melihat kepentingan lebih besar," paparnya.

Ketika ditanya mengenai penggunaan lagu Rasa Sayange dan Jali-jali, Anwar mengatakan, memang tidak ada salahnya mengatakan, memang betul itu lagu Indonesia, tetapi kami minta pengertian untuk kami anggap sebagai budaya kami. "Sebagai elite itu seharusnya punya kerendahan hati," paparnya.

Oleh karena itulah Anwar mengkritik keras penggunaan cara hukuman, bahkan penyitaan harta, milik para TKI yang terkena operasi pekerja ilegal. "Ini urusan manusia, karena itu harus ada dimensi manusianya. Jangan semata-mata menggunakan hukuman keras," ujarnya.

Anwar mengakui, dalam kenyataannya, mayoritas rakyat Malaysia masih lebih suka bekerja sama dengan anak-anak dari Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

From..:: Malingsia.com ::..

Yang selalu Di Banggakan Malingsia?

Petronas Tower
Contractor: Korea
Management: Australia

Badmintonall
all players are Malaysian Chinese and Indians
Coach: Indonesian

Angkasawan aka Astro-tourist-naut
Spaceflight: Rusian Soyuz

SMART Tunnel
Engineering design, construction, and management: Mott MacDonald (UK)

Shukoi : Russia
Submarine: France
A soldier who passed out in Lebanon: Malaysian bumiputera..

Proton
Engines: Japan and France
Body: Malaysia (sub contracted to India)

Toll road
Contractors: China, Korea, Indonesia, all countries except Malaysia
Taxi drivers: Malaysians

Genting Hihland
Contractor: UK
Owner: Malaysian Chinese
Gamblers: Sporean, Hk, India, Indonesian, Malaysian Chinese and Indians
Office boys and servants: Malaysian Bumiputera

Pictures of Bigfoot in Johor
pictures are fake, manipulated from a French
archaeological book

Professionals: doctors, lawyers, engineers, accountants, etc: Malaysian Chinese, Indians, and Expats
Matrempit: Malaysian Bumiputera

Holywood artist: M Yeoh (Malaysian Chinese) Pelawak: Malaysian Bumiputera

Malingsia Miskin Sekali Kreatifitasmu

Ternyata beneran banget kalo musisi-musisi Malingsia ini kwalitasnya rendah. Seenaknya saja menjiplak lagu-lagu Indonesia. Nggak percaya? Lihat nih : Disini