Rupanya tidak hanya Indonesia yang gerah dengan Malingsia. India juga lagi geram melihat kelakuan Malingsia yang akhir-akhir ini suka "aneh-aneh". Pemicunya adalah kasus perlakuan pemerintah Malaysia terhadap warga etnis India. Kuala Lumpur meminta New Delhi untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri mereka.
Menlu Malingsia Syed Albar berjanji bahwa pemerintahannya akan mengurus warga negaranya berdasarkan peraturan hukum yang berlaku dan tidak ada negara yang boleh ikut campur.
Pada Minggu 25 November lalu, lebih dari 10.000 warga Malaysia etnis India menggelar aksi unjuk rasa terbesar menentang pemerintah. Aksi ini dipicu kebijakan yang menghalangi mereka memperoleh pekerjaan yang layak dan anak-anak mereka mengenyam pendidikan yang baik.
Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan aksi unjuk rasa tersebut. Mayoritas demonstran berasal dari etnis Tamil. "Jika mereka melanggar hukum, sudah menjadi hak kami untuk berurusan dengan mereka berdasarkan hukum Malaysia," tandas Syed Hamid dikutip harian Star.
Pada Jumat (30/11) lalu, pemerintah India menyatakan keprihatinan mereka mengenai perlakuan pihak berwenang Malaysia terhadap etnis India. New Delhi menuding Kuala Lumpur telah melakukan penyelewengan terhadap komunitas etnis India di sana.
"Pemerintah tetap sangat prihatin menyaksikan keberadaan masyarakat India yang hidup di luar negeri," ujar Menteri Luar Negeri India Pranab Mukherjee di depan parlemen. Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi mengecam kelompok yang menjadi penyelenggara aksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar