Kibar Bendera Indonesia Salam Kebangsaan Untuk Seluruh Pemuda-Pemudi Republik Indonesia dimanapun berada, baik yang sedang berada diantara Sabang Sampai Merauke atau yang sedang berada diManca Negara. Salam Persaudaraan, Jangan kita biarkan negara manapun untuk mengusik aset kebudayaan kita, karena bagaimanapun itu adalah milik negara kita yang harus kita pertahankan. Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman.... Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita


Malingsia Tidak Beretika
Sampaikan ke semua tenaga kerja Indonesia terutama yang bekerja di MALINGSIA agar :
1. Tidak memberikan resep makanan Asli Indonesia ke Orang orang MALINGSIA.
2.Jangan menyumbangkan tarian atau apapun yang berbau budaya asli Indonesia pada orang MALINGSIA.
3. Jangan bermain musik Tradisional Indonesia Pada Orang MALINGSIA.
Kita semua telah tau bahwa Negara satu itu adalah NEGARA TAK BERETIKA, NEGARA PLAGIAT MURNI Negara tanpa kreativitas, tak mau dan tak mampu menciptakan karya, Jadi mulai saat ini sebaiknya kita berhati hati menyajikan sesuatu yang asli budaya Indonesia pada negara MALINGSIA dan mari sejak sekarang sebut negara itu dengan sebutan MALINGSIA bukan MALAYSIA, Berapa banyak budaya Indonesia direbut? Masih tegakah budaya kita di Maling?

Kami Bukan Ciplak Kok, Cuma Mencontek Aja !

Kami Bukan Ciplak Kok, Cuma Mencontek Aja !

Yusuf Kalla : Posisi Batik Aman

Pengusaha batik di Indonesia tidak perlu khawatir dengan adanya isu mengenai pematenan batik oleh negara lain. Batik merupakan warisan leluhur dan tidak jelas siapa penciptanya. Produk yang dapat dipatenkan adalah produk yang berteknologi baru dan ada penciptanya. Oleh karena itu, batik tidak mungkin dipatenkan oleh siapapun.

Demikian disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pernyataan tersebut menanggapi keresahan sejumlah pengusaha batik di Kota Pekalongan terkait munculnya isu mengenai pematenan batik oleh Malaysia.


Kalla mengatakan, pematenan batik oleh Malaysia tidak mungkin terjadi. Batik merupakan warisan leluhur yang sudah ada sejak lama. Oleh karena itu, tidak ada satu orang pun yang dapat mengklain sebagai pencipta batik.

Selain itu, batik yang dihasilkan di Malaysia sangat berbeda dengan batik yang dihasilkan di Indonesia. Motif batik Malaysia lebih berbentuk gambar-gambar, seperti bunga dan berwarna-warni.

Menurut Kalla, proses pematenan sebuah produk memerlukan berbagai syarat. Produk yang dipatenkan harus berteknologi baru dan ada penciptanya. Oleh karena itu, pengusaha batik di Indonesia tidak perlu khawatir dengan adanya isu pematenan batik oleh Malaysia.

Selama ini, batik merupakan komoditi yang sudah dikenal masyarakat dan menjadi menjadi bagian hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, batik harus dijaga dan dikelola agar mampu memberikan nilai ekonomis.

Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah melakukan inovasi desain dan rancangan. Dengan demikian, batik tidak hanya dapat dimanfaatkan dalam acara-acara tertentu, namun juga dapat digunakan untuk busana sehari-hari.

Kalla mengatakan, saat ini kompetesi usaha di dunia meliputi tiga hal, yaitu kualitas, harga, dan kecepatan pengiriman. Pengusaha harus memiliki spirit untuk bersaing di dalamnya. Diharapkan, batik dapat menjadi gaya hidup masyarakat.

Fatiyah, salah satu pengusaha batik di Kota Pekalongan mengatakan, selama ini pengusaha batik resah dengan adanya isu pematenan batik oleh Malaysia. Apabila itu terjadi, pengusaha batik di Indonesia akan menghadapi banyak kendala. Mereka harus membayar royalti ke luar negeri, apabila memproduksi dan menjual batik.

Ketua Kamar Dagang Indonesia atau Kadin, MS Hidayat mengatakan, isu pematenan batik oleh Malaysia muncul satu tahun yang lalu, saat berlangsung pameran di negara tersebut. Saat itu salah satu stan batik dari Malaysia mengaku sedang mengurus izin pematenan batik.

Oleh karena itu, Kadin meminta pemerintah untuk mengatasi persoalan itu. Batik harus tetap menjadi milik bangsa Indonesia. Hingga saat ini, produksi batik di Indonesia telah mencapai 48.000 unit usaha dan menyerap sekitar 800.000 tenaga kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

From..:: Malingsia.com ::..

Yang selalu Di Banggakan Malingsia?

Petronas Tower
Contractor: Korea
Management: Australia

Badmintonall
all players are Malaysian Chinese and Indians
Coach: Indonesian

Angkasawan aka Astro-tourist-naut
Spaceflight: Rusian Soyuz

SMART Tunnel
Engineering design, construction, and management: Mott MacDonald (UK)

Shukoi : Russia
Submarine: France
A soldier who passed out in Lebanon: Malaysian bumiputera..

Proton
Engines: Japan and France
Body: Malaysia (sub contracted to India)

Toll road
Contractors: China, Korea, Indonesia, all countries except Malaysia
Taxi drivers: Malaysians

Genting Hihland
Contractor: UK
Owner: Malaysian Chinese
Gamblers: Sporean, Hk, India, Indonesian, Malaysian Chinese and Indians
Office boys and servants: Malaysian Bumiputera

Pictures of Bigfoot in Johor
pictures are fake, manipulated from a French
archaeological book

Professionals: doctors, lawyers, engineers, accountants, etc: Malaysian Chinese, Indians, and Expats
Matrempit: Malaysian Bumiputera

Holywood artist: M Yeoh (Malaysian Chinese) Pelawak: Malaysian Bumiputera

Malingsia Miskin Sekali Kreatifitasmu

Ternyata beneran banget kalo musisi-musisi Malingsia ini kwalitasnya rendah. Seenaknya saja menjiplak lagu-lagu Indonesia. Nggak percaya? Lihat nih : Disini