Kibar Bendera Indonesia Salam Kebangsaan Untuk Seluruh Pemuda-Pemudi Republik Indonesia dimanapun berada, baik yang sedang berada diantara Sabang Sampai Merauke atau yang sedang berada diManca Negara. Salam Persaudaraan, Jangan kita biarkan negara manapun untuk mengusik aset kebudayaan kita, karena bagaimanapun itu adalah milik negara kita yang harus kita pertahankan. Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman.... Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita


Malingsia Tidak Beretika
Sampaikan ke semua tenaga kerja Indonesia terutama yang bekerja di MALINGSIA agar :
1. Tidak memberikan resep makanan Asli Indonesia ke Orang orang MALINGSIA.
2.Jangan menyumbangkan tarian atau apapun yang berbau budaya asli Indonesia pada orang MALINGSIA.
3. Jangan bermain musik Tradisional Indonesia Pada Orang MALINGSIA.
Kita semua telah tau bahwa Negara satu itu adalah NEGARA TAK BERETIKA, NEGARA PLAGIAT MURNI Negara tanpa kreativitas, tak mau dan tak mampu menciptakan karya, Jadi mulai saat ini sebaiknya kita berhati hati menyajikan sesuatu yang asli budaya Indonesia pada negara MALINGSIA dan mari sejak sekarang sebut negara itu dengan sebutan MALINGSIA bukan MALAYSIA, Berapa banyak budaya Indonesia direbut? Masih tegakah budaya kita di Maling?

Kami Bukan Ciplak Kok, Cuma Mencontek Aja !

Kami Bukan Ciplak Kok, Cuma Mencontek Aja !

Disiksa Majikan di Malaysia, TKW Hilang Ingatan

Kali ini korbanyya adalah Hani Hanifah (23), TKW asal Kp. Karangmalang RT 32/RW 10 Desa Pulo Erang, Kec. Lakbok, Kab. Ciamis pulang dengan tangan hampa, ingatannya hilang, tulang punggungnya patah, dan tubuhnya lumpuh. Ia diduga menderita fisik setelah disiksa majikannya di Malaysia.


Sedangkan dua TKW asal Kab. Indramayu, Siti Aminah alias Aam (27), warga Desa Karangasem RT 01/RW 02 Kec. Terisi dan Wastiah (27), penduduk Blok Pedati I, Desa Jatimulya, Kec. Terisi disekap di dalam bunker di Yordania.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun "GM", Kamis (15/ 11), Hani yang bekerja 18 bulan di Malaysia pulang diantar Arif, seorang pegawai perusahaan jasa yang memberangkatkannya ke Malaysia, Sabtu (10/11) sekira pukul 19.30.

Arif hanya menjelaskan kepada keluarga Hani bahwa Hani terjatuh saat dalam perjalanan kembali ke Indonesia. Ikhwal ingatannya, kata Arif, terganggu karena barang-barang hasil kerjanya di Malaysia hilang semua.

Karena curiga pada keterangan Arif dan khawatir akan keadaannya, Senin (12/11), Hani dibawa keluarganya ke RS Mitra Idaman, Jln. Gudang No. 57 Banjar.

Pihak keluarga merasa curiga, Hani pulang dalam keadaan sakit bukan akibat kecelakaan, melainkan diduga karena disiksa majikannya. Kecurigaan itu muncul karena setiap tidur, Hani selalu mengigau ingin kabur dari rumah majikannya lantaran tidak kuat mendapat siksaan.

Kecurigaan pihak keluarga bertambah setelah dokter H. Djadja K., Sp.Rad. dari RS Mitra Idaman menyatakan, tulang punggung Hani patah bukan akibat terjatuh karena bila ia jatuh pasti ada bagian badan lainnya yang luka. Setidaknya bagian kepala akan terbentur, sedangkan di kepala maupun badan Hani tidak terdapat luka.

"Itulah sebabnya kecurigaan kami kian bertambah," ujar Ikin (62), mertua Hani yang tinggal bersamanya.

Ketika "GM" berkunjung ke rumahnya, Kamis (15/11), Hani tampak sedang telentang lemas di ruang tengah rumah semipermanen, ditunggui Ikin dan Rohmah (57), mertuanya, Eman (50) kepala dusun, dan Ati (33) kakak iparnya.

Menurut mereka, Minggu (4/11) sekira pukul 09.00 WIB Hani menelepon suaminya dari Malaysia, Salman (36), yang sedang bekerja di Brunai. Hani mengatakan akan pulang ke Indonesia pukul 11.OO waktu setempat pada hari itu juga. Rencana kepulangan itu oleh Salman disampaikan lagi ke pihak keluarganya di Kp. Karangmalang Lakbok melalui telepon.

Selasa (6/11), keluarganya mendapatkan telepon dari Pabean Riau yang menyatakan, Hani terdampar di Riau dan meminta pihak keluarga agar menjemputnya. Lalu pihak keluarga meminta perusahaan yang memberangkatkan Hani untuk menjemputnya.

Sabtu (10/11) Hani datang tanpa membawa uang sepeser pun dalam keadaan hilang ingatan serta lumpuh tidak bisa duduk karena tulang punggungnya patah, kedatangannya pun hanya diantar seorang pegawai biro perjalanan dari Jakarta yang bernama Arif.

Kapolres Ciamis, AKBP Drs. Aries Syarief Hidayat didampingi Kabag Bina Mitra, Kompol Sugeng Edi Haryanto dan Kasat Reskrim, AKP Agus Gustiaman, S.H. ketika dimintai pendapatnya menyatakan, agar keluarga segera melapor ke polisi setempat atau ke polisi di wilayah tempat perusahaan berada.

Disekap
Sementara itu, dua TKW asal Kab. Indramayu disekap di dalam bunker oleh sindikat penyelundup buruh migran di Yordania. Bersama TKW lainnya, keduanya diduga akan diselundupkan ke negara-negara konflik bersenjata di Timur Tengah. Kini, pihak keluarga berharap pemerintah membantu pemulangan kedua TKW malang itu ke Tanah Air.

Menurut Karmi (50), ibu kandung Aam kepada "GM", Kamis (15/11), berita itu terkuak setelah anaknya mengabarkan via telepon bahwa mereka disekap sindikat berkedok agency di Yordania.

"Aam mengatakan, ia berada dalam ruang bawah tanah (bunker) bersama puluhan TKW lain asal berbagai daerah di Indonesia," kata Karmi.

Keterangan Karmi dikuatkan oleh pengakuan Vera (22), adik kandung Aam yang lolos dari sindikat penyelundup buruh migran di Yordania. Vera mengaku pernah bertemu dengan kakaknya di sebuah rumah di Kota Amman, Yordania. Namun nasib Aam, kata Vera, sangat mengenaskan. Setiap hari Aam dan Wastiah serta puluhan TKW lainnya selalu disiksa karena mereka menolak dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga (PRT) karena masa kontraknya telah habis dan tidak digaji. (B.88/udi)**
Zalim sekali ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

From..:: Malingsia.com ::..

Yang selalu Di Banggakan Malingsia?

Petronas Tower
Contractor: Korea
Management: Australia

Badmintonall
all players are Malaysian Chinese and Indians
Coach: Indonesian

Angkasawan aka Astro-tourist-naut
Spaceflight: Rusian Soyuz

SMART Tunnel
Engineering design, construction, and management: Mott MacDonald (UK)

Shukoi : Russia
Submarine: France
A soldier who passed out in Lebanon: Malaysian bumiputera..

Proton
Engines: Japan and France
Body: Malaysia (sub contracted to India)

Toll road
Contractors: China, Korea, Indonesia, all countries except Malaysia
Taxi drivers: Malaysians

Genting Hihland
Contractor: UK
Owner: Malaysian Chinese
Gamblers: Sporean, Hk, India, Indonesian, Malaysian Chinese and Indians
Office boys and servants: Malaysian Bumiputera

Pictures of Bigfoot in Johor
pictures are fake, manipulated from a French
archaeological book

Professionals: doctors, lawyers, engineers, accountants, etc: Malaysian Chinese, Indians, and Expats
Matrempit: Malaysian Bumiputera

Holywood artist: M Yeoh (Malaysian Chinese) Pelawak: Malaysian Bumiputera

Malingsia Miskin Sekali Kreatifitasmu

Ternyata beneran banget kalo musisi-musisi Malingsia ini kwalitasnya rendah. Seenaknya saja menjiplak lagu-lagu Indonesia. Nggak percaya? Lihat nih : Disini