Kibar Bendera Indonesia Salam Kebangsaan Untuk Seluruh Pemuda-Pemudi Republik Indonesia dimanapun berada, baik yang sedang berada diantara Sabang Sampai Merauke atau yang sedang berada diManca Negara. Salam Persaudaraan, Jangan kita biarkan negara manapun untuk mengusik aset kebudayaan kita, karena bagaimanapun itu adalah milik negara kita yang harus kita pertahankan. Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman.... Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita


Malingsia Tidak Beretika
Sampaikan ke semua tenaga kerja Indonesia terutama yang bekerja di MALINGSIA agar :
1. Tidak memberikan resep makanan Asli Indonesia ke Orang orang MALINGSIA.
2.Jangan menyumbangkan tarian atau apapun yang berbau budaya asli Indonesia pada orang MALINGSIA.
3. Jangan bermain musik Tradisional Indonesia Pada Orang MALINGSIA.
Kita semua telah tau bahwa Negara satu itu adalah NEGARA TAK BERETIKA, NEGARA PLAGIAT MURNI Negara tanpa kreativitas, tak mau dan tak mampu menciptakan karya, Jadi mulai saat ini sebaiknya kita berhati hati menyajikan sesuatu yang asli budaya Indonesia pada negara MALINGSIA dan mari sejak sekarang sebut negara itu dengan sebutan MALINGSIA bukan MALAYSIA, Berapa banyak budaya Indonesia direbut? Masih tegakah budaya kita di Maling?

Kami Bukan Ciplak Kok, Cuma Mencontek Aja !

Kami Bukan Ciplak Kok, Cuma Mencontek Aja !

Polisi Malingsia Penjarakan Turis WNI Tanpa Alasan

Wanita asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Nurmiati Nurdin, yang semula ingin jalan-jalan dan bertemu saudaranya di Malingsia terpaksa mendekam di penjara polisi Kapar, Klang, Selangor selama lima hari karena ditahan polisi Malingsia tanpa alasan yang jelas.


Nurmiati Nurdin, 19, didampingi oleh pamannya, Jamal bin Pida, warga negara Malingsia, dan Wakil Ketua Persatuan Bugis Malingsia Raja Kamarudin bin Raja Abdul, juga warga Malingsia, Jumat sore melaporkan kejadian itu ke KBRI Kuala Lumpur.
Kepala Polisi KBRI Kuala Lumpur Setyo Wasisto menerima pengaduan itu didampingi oleh Atase Pertahanan Laut Mohd Yunus.

"Sabtu malam, saya berdua sedang makan malam. Kemudian pulang dan naik mobil. Tiba-tiba ada sebuah motor yang dikendarai dua polisi berseragam memberhentikan mobil kami dan menanyakan paspor. Pada saat itu, Nurmiati tidak bawa paspor.
Saya pulang ke rumah ambil paspor dia. Saya bawa paspor dia dan menyerahkan ke polisi. Tapi polisi itu bilang paspor ini palsu. Jadi Nurmiati dibawa ke kantor polisi di Klang kemudian ditahan," kata Jamal.

Esok harinya, Minggu, Jamal datang kembali ke kantor polisi Klang dan menemui polisi yang menahan keponakannya. Oknum polisi itu mengatakan bahwa paspor Nurmiati palsu, kemudian menawarkan pembuatan paspor Indonesia yang asli. "Saya jawab tidak ada uang," kata Jamal.

Ia kemudian melaporkan kejadian ini kepada Wakil Ketua Persatuan Bugis Malingsia Raja Kamarudin. Raja kemudian menemui pimpinan polisi Klang. Pimpinan itu mengatakan bahwa stempel visa masuk ke Malingsia yang ada di paspor Nurmiati itu palsu dan sedang dicek ke Imigrasi Putrajaya. "Tapi perlu waktu empat atau lima hari," kata Raja Kamarudin meniru suara polisi itu.

Raja Kamarudin dan Jamal kemudian mendatangi KBRI untuk melaporkan hal ini. Kepala Polisi KBRI Setyo Wasisto dan Kepala Atase Pertahanan Laut M Yunus kemudian mendatangi langsung kantor polisi Klang. Nurmiati akhirnya bisa keluar dari tahanan pada Kamis malam (6/12) jam 10.

"Saya sangat tersiksa di penjara karena satu sel itu ada sekitar 35 orang. Saya tidak bisa tidur dengan kaki lurus saking padatnya manusia di sel penjara.
Kami harus menjerit jika ingin buang air kecil atau buang air besar. Kadang-kadang dibukakan pintu, kadang-kadang tidak. Masih ada lagi sekitar 20 wanita Indonesia di penjara di sana. Ada yang punya paspor lengkap dan tidak tahu kenapa ditahan," kata Nurmiati.

"Kami sebagai orang Malingsia sendiri sangat sedih melihat perlakukan polisi terhadap orang Indonesia. Bapak mesti datangi penjara Klang lagi dan mendatangi penjara polisi lainnya. Berapa banyak orang Indonesia ditahan tanpa alasan," kata Raja Kamarudin.

"Kami akan mengirim surat protes kepada Kepolisian Malingsia melalui interpol. Saya juga menyarankan agar Nurmiati dan keluarganya melakukan gugatan kepada polisi," kata Setyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

From..:: Malingsia.com ::..

Yang selalu Di Banggakan Malingsia?

Petronas Tower
Contractor: Korea
Management: Australia

Badmintonall
all players are Malaysian Chinese and Indians
Coach: Indonesian

Angkasawan aka Astro-tourist-naut
Spaceflight: Rusian Soyuz

SMART Tunnel
Engineering design, construction, and management: Mott MacDonald (UK)

Shukoi : Russia
Submarine: France
A soldier who passed out in Lebanon: Malaysian bumiputera..

Proton
Engines: Japan and France
Body: Malaysia (sub contracted to India)

Toll road
Contractors: China, Korea, Indonesia, all countries except Malaysia
Taxi drivers: Malaysians

Genting Hihland
Contractor: UK
Owner: Malaysian Chinese
Gamblers: Sporean, Hk, India, Indonesian, Malaysian Chinese and Indians
Office boys and servants: Malaysian Bumiputera

Pictures of Bigfoot in Johor
pictures are fake, manipulated from a French
archaeological book

Professionals: doctors, lawyers, engineers, accountants, etc: Malaysian Chinese, Indians, and Expats
Matrempit: Malaysian Bumiputera

Holywood artist: M Yeoh (Malaysian Chinese) Pelawak: Malaysian Bumiputera

Malingsia Miskin Sekali Kreatifitasmu

Ternyata beneran banget kalo musisi-musisi Malingsia ini kwalitasnya rendah. Seenaknya saja menjiplak lagu-lagu Indonesia. Nggak percaya? Lihat nih : Disini