Malaysia berlagak bagai orang kaya baru yang angkuh. Ia merasa bisa melakukan apa saja, termasuk mengganggu negara tetangganya yang sedang berjuang memperbaiki keadaan setelah krisis menerpa.
Tak berlebihan bila dikatakan Malaysia mirip orang kaya baru yang doyan petatang-petenteng dan merasa menjadi negara digdaya baru di Kawasan Asia Tenggara. Mungkin terselip niat pada diri mereka untuk menggeser posisi Indonesia, yang dikenal sebagai pendulum dalam peta politik internasional di kawasan Asia. Silakan saja niat ini diwujudkan, asalkan melalui cara-cara dan tindakan yang patut dilakukan.
Sesungguhnya, sebagai negara yang bertetangga, kita ingin hubungan kedua bangsa ini berjalan harmonis. Kita ingin kedua bangsa ini mampu bekerja sama dengan baik dan saling mendukung. Lebih-lebih, kedua bangsa ini masih serumpun. Tetapi perkembangan yang berlangsung akhir-akhir ini membuat kita sepatutnya menanggalkan harapan itu.
Bangsa Indonesia harus hati-hati menjaga harta budaya miliknya; juga wilayah teritorialnya, lantaran Malaysia pernah mengklaim Pulau Ambalat. Setelah lagu "Rasa Sayange" diklaim Malaysia, jangan-jangan lagu "Nenek moyangku seorang pelaut.." akan diklaim juga. Kalau mereka mau mengklaim, bolehlah kita usul agar liriknya diubah sikit-sikit sehingga lebih cocok dengan realitas. Liriknya dibuat begini: "Nenek moyangku seorang pembajak..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar